Gehu dan Bala-bala
30 04 2009
Kalau
orang jawa bilang salah satu makanan gorengan yang enak dan lezat
adalah bakwan,(gorengan tepung dicampur bahan sayuran tertentu), maka
orang Sunda (Sukabumi, Ciamis, dll) akan kurang familier dengan istilah
itu. Ya, karena mereka cenderung lebih sering menggunakan istilah
bala-bala. Kata mereka, filosofisnya itu berasal dari kata bala. Yang
artinya teman atau kalau dijamakkan bala-bala jadi bearti serumpunan,
sekawanan. Memang isi dari bakwan bukan hanya satu sayuran saja. Ada
kubis, wortel dan sayuran lain bergantung pada tempat asalnya. Tapi
kalaiu di jogja, walaupun banyak warung mie (PIR : Pedagang Indomie
Rebus) dan borjo (bubur kacang ijo) yang notabene penjualnya adalah
orang sunda, mereka tetap saja menggunakan istilah bakwan. Karena lebih
umum didengar.
Ada satu lagi contoh
penamaan istilah yang berbeda. Yakni ‘tahu isi’. Di beberapa tempat lain
di jawa, seperti di Purworejo, ada yang menggunakan istilah tahu
brontak. Asal katanya karena isi tahu yang beraneka ragam itu seolah
‘memberontak’ ingin keluar. Ada kubis, sawi, wortel, toge, dan
macam-macam lainnya. Lain lagi disebut oleh orang Sunda. Mereka
menyebutnya dengan Gehu (toge tahu). Memang isinya terdiri dari toge
(sebagian besar) dan tahu segitiga yang dibelah tengahnya. Tinggal diisi
sesuai keinginan dan kebutuhan. Dan disajikan dengan cabe selagi masih
hangat akan sangat lezat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar